Lifestyle
Tampak Sepele, 5 Kebiasaan Ini Bikin Berat Badan Kamu Cepat Naik, Simak Penjelasannya
Panik karena berat badan cepat naik? Tunggu dulu. Mungkin ada yang keliru dari kebiasaan sehari-hari kamu.
TRIBUNSUMSEL.COM - Panik karena berat badan cepat naik? Tunggu dulu. Mungkin ada yang keliru dari kebiasaan sehari-hari kamu.
Pasalnya, pertambahan berat badan tidak selalu karena banyak makan.
Ada berbagai kebiasaan sepele harian yang tanpa disadari bisa membuat berat badan cepat naik. Apa saja?
1. Makan terlalu cepat
Kegiatan harian yang padat hingga tumpukan pekerjaan yang menunggu untuk diselesaikan tak jarang membuat kita mempersingkat waktu makan setiap harinya.
Alih-alih makan dengan santai, kita justru makan dengan kecepatan super, dengan prinsip asal perut terisi. Jika kebiasaan ini terus dipertahankan, jangan heran jika timbangan berat badan mengalami kenaikan.
Dikutip dari Healthline, sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki kebiasaan makan buru-buru, cenderung mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Saat makan terlalu cepat, tubuh tidak diberikan kesempatan untuk memberi tahu otak bahwa perut sudah kenyang. Oleh karena itu, kita akan makan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh.
Solusinya, cobalah untuk memperlambat waktu makan dengan mengunyah lebih banyak dan menikmati setiap suapannya.
Sehingga tubuh memiliki waktu untuk memberikan informasi ke otak bahwa ia sudah terisi penuh.
2. Kurang tidur
Michael Breus, ahli yang berfokus menangani gangguan tidur di Amerika, menyatakan bahwa ketika kita terlalu sedikit menutup mata untuk tidur, metabolisme tubuh akan melambat untuk menghemat energi.
Perlambatan ini kemudian memicu hormon kortisol yang dapat meningkatkan nafsu makan. Tubuh kemudian berpikir bahwa kita membutuhkan banyak energi sehingga ia meminta lebih banyak makanan.
Selain itu, kurang tidur membuat tubuh melepaskan lebih banyak ghrelin (hormon yang memberi sinyal rasa lapar) dan mengurangi leptin (hormon yang memberi sinyal perasaan kenyang).
Tidak teraturnya hormon-hormon ini pada akhirnya membuat kita menginginkan lebih banyak makan dan tidak memiliki kepekaan untuk mengetahui kapan harus berhenti mengunyah.