Berita Prabumulih
Tahun 2019 Empat Proyek Bernilai Rp 500 Miliar Mulai Dibangun di Prabumulih, Apa Saja Itu ?
Kota Prabumulih pada 2019 mendatang dipastikan akan mendapat empat mega proyek bernilai ratusan miliar rupiah. Apa saja itu?
Penulis: Edison |
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Kota Prabumulih pada 2019 mendatang dipastikan akan mendapat empat mega proyek bernilai ratusan miliar rupiah.
Adapun empat mega proyek yang merupakan prioritas pembangunan pada 2019 di Prabumulih tersebut, antara lain pelebaran sepanjang Jalan Jenderal Sudirman yang membutuhkan biaya sekitar Rp 105 miliar
Kedua normalisasi sepanjang Sungai Kelekar diperkirakan membutuhkan dana Rp 140 miliar,
Kemudian pembangunan Flyover Patih Galung sekitar Rp 170 miliar.
Baca: Ketahui Larangan-larangan Menangkap Ikan dengan Cara Ini. Ancaman Penjara Menanti
Baca: Jadwal Tes CPNS Prabumulih 10-11 November 2018, Ini Lokasi dan Pembagian Sesi Tes
Terakhir pembangunan Akamigas (Akademi Minyak dan Gas) diperkirakan juga membutuhkan dana miliaran rupiah.
"Hebatnya proyek ini bukan menggunakan APBD namun semuanya bantuan dan menggunakan dana APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara)," ungkap Kepala Badan Pembangunan dan Perencanaan Daerah (Bappeda) Prabumulih, Elman, Kamis (1/11/2018).
Menurut Elman, dengan bantuan-bantuan bernilai miliaran yang bakal diterima itu, secara otomatis membuat Pemerintah kota Prabumulih terbantu sekaligus menghemat anggaran.
"Bukan lagi hemat, kita justru dapat dana pembangunan sekitar Rp 500 miliar dengan bantuan tersebut."
"Bantuan ini bisa diterima karena pimpinan kita Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM dan Wakil Walikota Prabumulih, H Andriansyah Fikri SH selalu konsen, fokus dan terus mengupayakan sehingga bantuan pembangunan turun ke kota Prabumulih," katanya.
Baca: Grab Berencana Masuk Pagaralam. Walikota Alpian Maskoni Ajukan Syarat Ini
Baca: Jadi Istri Pilot, Iis Dahlia Ungkap Pesan yang Selalu Diucapkan sang Suami Sebelum Terbang
Elman mengatakan, untuk empat bantuan pembangunan mega proyek itu pemkot Prabumulih bukan tanpa keluar dana.
Jumlahnya relatif kecil dibandingkan dana proyek yang masuk.
Misalnya biaya sosialisasi proyek, penyiapan lahan dan lainnya.
Untuk normalisasi sungai kelekar hanya sharing sosialisasi dan lainnya.
Sementara untuk pembangunan dibantu pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII.