Pilpres 2019
Sekjen PDIP Nilai Jokowi Merakyat, Kubu Prabowo : Kedekatan Bukan Slogan, Rakyat Bisa Menilai
Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal berpendapat, sejumlah kebijakan pemerintah saat ini yang cenderung tidak berpihak pada rakyat
TRIBUNSUMSEL.COM - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal berpendapat, sejumlah kebijakan pemerintah saat ini yang cenderung tidak berpihak pada rakyat.
Hal itu disampaikannya saat diminta tanggapan soal pernyataan Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, yang menilai pasangan calon nomor urut 01 lebih merakyat daripada pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca: Inilah Ciri-ciri Bencana Banjir Bandang Akan Datang, Warga Harus Waspada
"Masyarakat kan sudah bisa menilai sendiri sekarang. Ketika kebijakan-kebijakan itu justru memberatkan rakyat," ujar Mustafa, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Menurut Mustafa, kedekatan seorang pemimpin dengan rakyatnya tak dapat diukur dari profil atau latar belakang pemimpin tersebut, melainkan dari kebijakan-kebijakan yang dibuat.
Baca: Update Harga Kedelai Pengaruh Kurs Dolar, dari Rp 6.300 Sekarang Naik Jadi Rp 7.700 per Kg
Ia menilai klaim Hasto justru tak sesuai dengan kondisi di masyarakat saat ini.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu menyinggung soal harga-harga kebutuhan pokok masyarakat yang naik dan angka pengangguran yang meningkat.
Baca: Artis Main Game PUBG, Ariel Noah ajak Fans Main Bareng, Ini Nama Akun PUBG Ariel
"Sekali lagi kedekatan dengan rakyat itu bukan hanya sekadar slogan, bukan hanya sekadar perwajahan. Tapi yang lebih penting soal kebijakan yang betul-betul berpihak pada rakyat," kata Mustafa.
Sebelumnya, Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menilai pasangan calon nomor urut 01 lebih merakyat daripada pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Ia menilai upaya Sandiaga turun ke pasar belum mampu membentuk citra diri yang merakyat.
Menurut Hasto masih ada jarak antara Sandiaga dan rakyat.
"Meskipun Sandi mencoba hadir di antara ibu-ibu di pasar-pasar, tetapi gap dirinya dengan rakyat tetap terasa. Bagaimanapun Pak Sandi kan sosok pengusaha yang sangat kaya. Demikian juga Pak Prabowo, terlebih dengan preferensi orang tua, maupun mertuanya," kata Hasto melalui keterangan tertulis, Selasa (16/10/2018).
Ia menambahkan, ditinjau dari legitimasi kepemimpinan, Jokowi-Ma’ruf telah berproses dari bawah.
Sejak 5 Tahun Lalu Jokowi, kata Hasto, bermula dari wali kota, gubernur hingga menjadi presiden. Capaian tersebut kata Hasto, bisa diraih karena prestasi Jokowi sebagai pemimpin.
"Pengalaman Pak Jokowi inilah yang menjadi inspirasi bagi warga Indonesia. Mereka menjadi percaya, bahwa dari kalangan mereka bisa lahir seorang pemimpin, meski ia lahir dari kalangan biasa," papar Hasto.
"Melalui Pak Jokowi mereka bisa bermimpi bahwa pemimpin bisa lahir dari kalangan mereka sendiri” lanjut Sekjen PDI-P itu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sekjen PKS: Kebijakan Pemerintah Saat Ini Memberatkan Rakyat", https://nasional.kompas.com/read/2018/10/16/13162131/sekjen-pks-kebijakan-pemerintah-saat-ini-memberatkan-rakyat.