HUT TNI ke 73

HUT TNI ke 73: Kisah Tim Nanggala Intel Kopassus Pakai Nama Susi, Kapten Prabowo Subianto Saksi

Hari ini Tanggal 5 Oktober merupakan Hari Lahir Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tentara salah satu pilar penting

repro intisari
Tim Nanggala Kopassus 

TRIBUNSUMSEL.COM-Hari ini Tanggal 5 Oktober merupakan Hari Lahir Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Tentara salah satu pilar penting bernegara tugas pokoknya menjaga kedaulatan.

Kali ini kita akan membahas salah satu tim elite di Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Baca: Heboh Ratna Sarumpaet Operasi Plastik Ngaku Dianiaya, Ini Hukum Oplas Versi NU & Ustadz Abdul Somad

Baca: Menohok! Hotman Paris Tanggapi Drama Kebohongan Ratna Sarumpaet yang Viral: I Dont Like

Baca: Daftar sscn.bkn.go.id Diperpanjang, Instansi Ini Masih Sepi Peminat, Padahal Banyak Gajinya Loh!

Dalam legenda Kitab Mahabarata dikenal adanya pusaka ampun bernama Nanggala.

Pusaka ini merupakan tombak bergagang pendek yang sangat ampuh milik Prabu Baladewa dari Kerajaan Mandura.

Jika digunakan, misalnya Nanggala ditancapkan ke bumi, maka akan segera terjadi gempa dahsyat yang luar biasa.

Terinspirasi oleh kehebatan senjata ini, Komandan Jenderal KopassusBrigjen TNI Yogie Soewardi Memed atau lebih dikenal sebagai Yogie SM (1975) kemudian menggunakannya nama "Nanggala" untuk menamai tim kecil intelijen Kopassus.

Sebagai tim kecil intelijen Kopassus, personel Nanggala berada di bawah organisasi (military order) Pasukan Sandiyudha (Kopassandha).

Sejak itulah, seluruh operasi Sandiyudha (intelijen tempur) dalam bentuk tim-tim kecil diberi nama sandi Nanggala.

Proses pembentukan tim pun berjalan alami.

Tidak memakai acara pelantikan atau seremoni tertentu.

Dalam setiap operasinya tim-tim kecil Nanggala kerap menamai timnya justru dengan nama-nama yang tidak sangar.

Kadang menggunakan kata sandi nama seorang wanita seperti Susi, Tuti, Umi, dan lainnya.

Maka tidak mengherankan jika Tim Susi yang saat itu tengah mengendap-endap di Timor Timur langsung saja diputuskan menjadi Nanggala 2.

Ceritanya bermula pada Mei 1975 ketika Brigjen Yogie SM berniat mengirim tim intelijen tempur ke Timtim.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved