Heboh Soal Lempeng Jawa Terus Bergerak Potensi Gempa, Ini Penjelasan BMKG

Heboh Soal Lempeng Jawa Terus Bergerak Potensi Gempa, Ini Penjelasan BMKG

(ANTARA FOTO/Rolex Malaha)
Warga melihat bangunan pusat perbelanjaan yang ambruk akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Heboh Soal Lempeng Jawa Terus Bergerak Potensi Gempa, Ini Penjelasan BMKG

Kabar bohong atau hoaks kembali beredar lewat jejaring pesan elektronik whatsapp dan menimbulkan keresahan di masyarakat.

Kali ini pesan tersebut berisi imbauan tentanglempeng Jawa terus bergerak.

Berkaitan dengan beredarnya pesan tersebut, Daryono selaku Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG mengatakan pesan tersebut adalah berita bohong.

Baca: Ramalan Gempa Megathrust Bakal Terjadi di Pulau Jawa Jadi Viral, BMKG Beberkan Penjelasannya

"Enggak ada, enggak ada alat atau alat yang bisa meramal seperti ini," kata Daryono dihubungi Kompas.com, Selasa (2/10/2018).

Jika ada yang masih percaya kabar ini, perlu ditekankan lagi hingga saat ini belum ada alat pendeteksi gempa yang dapat meramalkan adanya gempa dalam beberapa waktu ke depan, baik di Indonesia maupun luar negeri belum ada alat secanggih itu.

Untuk itu, Daryono kembali menghimbau seluruh masyarakat untuk tidak mempercayai isu-isu terkait gempa megathrust yang berkekuatan besar.

"Jangan mudah percaya pada berita bohong yang dikeluarkan oleh mereka yang tidak bertanggung jawab," imbuhnya.

Baca: Gempa Donggala, Muncul Lumpur Pencabut Nyawa Disebut Likuifaksi yang Kuburkan Sebagian Wilayah Ini

Sebaliknya, masyarakat hanya melihat dan mengkonfirmasi dari BMKG. Karena lembaga ini merupakan satu-satunya yang memonitor gempa di Indonesia.

"Kedua, kenali informasi hoaks. Di mana ada tidak sumber yang jelas, contact person-nya, lembaga (yang memberikan informasi) apa, petugas official yang bisa dihubungi ada atau tidak. Kalau semua itu tidak ada, cukuplah putuskan pesan dan tidak usah ditanggapi," jelas Daryono.

Ia juga berharap agar masyarakat bijak dalam menggunakan ponsel agar tidak menjadi agen untuk menyebarkan berita bohong makin meluas.

Baca: Anaknya Hampir Digigit Ular Kobra, Hingga Darah di Tubuh, Ruben Onsu Tau Siapa Orang Menerornya

"Itu sebenarnya perbuatan tidak bertanggung jawab. Jadi kita harus menghentikan dengan cara tidak menyebar berita bohong. Pastikan berita dari lembaga resmi dan kalau ada apa-apa sebaiknya konfirmasi," pesan Daryono.

Dengan adanya pesan dan berita hoax yang terus menjamur, mari kita sadar, aware, dan dewasa terkait berita yang tidak jelas asal-usulnya.

Narasi yang beredar

Buat yg lg d pulau jawa atau ada keluarga di jawa.. 
PERBANYAK DO'A...TETAP WASPADA...

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved