Serie A Italia

Dituduh Memperkosa Wanita Asal Amerika Serikat, Ini Jawaban Tegas Dari Cristiano Ronaldo

Menjawab kabar menghebohkan tersebut, Cristiano Ronaldotelah mengklarifikasi melalui sebuah video Instagram Live.

MIGUEL MEDINA/AFP
Penyerang Juventus, Cristiano Ronaldo, merayakan gol ke gawang Sassuolo dalam laga Liga Italia, 16 September 2018 di Juventus Stadium, Turin. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Belakangan ini Cristiano Ronaldo mengejutkan publik dengan adanya berita tuduhan pemerkosaan kepada seorang wanita Amerika Serikat, Kathryn Mayorga.

Menjawab kabar menghebohkan tersebut, Cristiano Ronaldotelah mengklarifikasi melalui sebuah video Instagram Live.

Bintang Juventus itu mengungkapkan bahwa pihak Kathryn Mayorga hanya ingin numpang terkenal menggunakan namanya.

"Mereka ingin mempromosikan diri mereka sendiri dengan menggunakan nama saya. Ini normal," ujar kapten timnas Portugal itu.

Meski demikian, pengacara Ronaldo mengatakan mereka memilih jalur hukum dan menuntut majalah Der Spiegel yang telah menuliskan berita pemerkosaan tersebut.

Baca: Piala Asia , Indonesia U16 vs Australia, Bek Timnas Komang Punya Strategi Jinakan Serangan Musuh

Baca: Jadwal Lengkap Serie A Italia Pekan ke 8, Sabtu-Senin (6-8/10) Ada Juventus vs Udinese

Baca: Jadwal Lengkap Liga Inggris Pekan ke 8, Sabtu-Minggu (6-7/10), Big Match Liverpool vs Man. City

Baca: Jadwal Lengkap Laliga Spanyol Pekan ke 8, Sabtu-Senin (6-8/10) Ada Valencia vs Barcelona

Sebelumnya majalah asal Jerman itu memberitakan Kathryn Mayorga menjadi korban pemerkosaan Cristiano Ronaldo di sebuah hotel yang berada di Las Vegas.

Dalam pemberitaan tersebut, Kathryn Mayorga diketahui telah mengajukan laporan terkait pemerkosaan tersebut ke polisi setempat.

Lebih lanjut lagi, wanita berusia 34 tahun itu dikabarkan telah dibayar oleh Cristiano Ronaldo sebesar 375 ribu dolar AS (sekitar Rp 5,5 miliar) sebagai uang tutup mulut.

Namun, pengacara Mayorga, Leslie Mark Stovall, mengatakan perjanjian antara keduanya tidak berlaku lagi.

Sementara itu, pengacara Ronaldo, Christian Schertz menyampaikan jika berita yang diterbitkan oleh Der Spiegel jelas-jelas ilegal.

Christian Schertz menambahkan bahwa dia akan meminta ganti rugi dari Der Spiegel atas pencemaran nama baik yang mungkin menjadi salah satu pelanggaran paling serius untuk privasi seseorang dalam beberapa tahun terakhir.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved