Berita Selebriti
Ferry Rotinsulu saat Gempa dan Tsunami Palu Hancurkan Rumah Hingga Tak Tersisa 'Pengen Nangis'
Penjaga gawang Sriwijaya F.C, Ferry Rotinsolu kembali berduka lantaran bencana yang baru saja melanda daerah asalnya, Palu pada Jum'at (28/9/2018).
TRIBUNSUMSEL.COM - Masih dalam suasana duka karena sang ibunda meninggal beberapa waktu lalu,
Penjaga gawang Sriwijaya F.C, Ferry Rotinsolu kembali berduka lantaran bencana yang baru saja melanda daerah asalnya, Palu pada Jum'at (28/9/2018).
Saat dihubungi via chat, pria kelahiran Palu, 35 tahun lalu ini mengungkapkan kondisi dirinya dan keluarganya di Palu saat kejadian tersebut terjadi.
Saat musibah besar tersebut terjadi, dirinya kala itu sempat terkurung di dalam kamar mandi karena sejumlah barang-barang besar ambruk seketika saat gempa melanda.
Namun, Ferry mengungkapkan dirinya masih bersyukur bisa diberi kesempatan untuk bertahan dan selamat dari itu semua.
Baca: Esteban Vizcarra Dipanggil Timnas Indonesia, Persiapan Piala AFF 2018, Begini Reaksinya
Baca: Calon Suami Dapat Warisan Benda Ini dari Mendiang Kakaknya, Syahrini Langsung Menangis
Baca: Berstatus Artis Kaya India, Kareena Kapoor Beri Gaji Pengasuh Anaknya Setara Menteri, Fantastis

Tak hanya itu, Ferry juga mengungkapkan bagaimana hancurnya suasana hatinya saat menyaksikan sendiri banyak rumah keluarganya hancur hingga tak tersisa.
Terlebih semua akses yang ada untuk menjalin komunikasi dengan keluarga semuanya terputus mulai dari jaringan, penerbangan hingga jalan.
Berikut pengakuan Ferry saat diwawancara via whatsaap oleh Tribunsumsel.
"Sunami, hancur banyak rumah kel hancur jaringan putus, na nagis rasa nya liat keadaan kayak gini. Rumah retak, dalamnya hancur galo2 nga ada sisaah, rumah kel yg lain hancur semua kalau ada gempa naik lg Gini rupa nya sunami," terang Ferry.
Mengingat kejadian yang menimpanya itu, Ferry enggan membayangkannay dan mengaku pasrah.
"Ni baru ada, Alhamdulillah sy bisa selamat kalau ingat kejadian semalam dak tau lg pasrah suda, lg mandi tau nya ada gempah dahsyat mati lampu, terkurung di kamar mandi, lemari dapur ambruk semua nga ada jln keluar, Alhamduillah ada jln," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, dikutip dari Kompas,jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami dengan kekuatana 7.7 SR Sulawesi Tengah itu, meningkat menjadi 384 orang.
Selain ratusan korban meninggal, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB), tercatat 29 orang hilang dan 540 luka berat.
Data tersebut merupakan pemutakhiran dari data yang sebelumnya dirilis BNPB pada pukul 10.00 WIB, yaitu 48 orang meninggal dunia dan 356 orang luka-luka Baik korban meninggal maupun luka berat disebabkan karena terdampak gempa dan tsunami.
"Korban disebabkan karena gempa dan tsunami," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).