SuporterTewas, Najwa Shihab Tulis Ada Uang Miliaran Diputarkan, Stadion Bukan Ladang Pembantaian
Sepakbola Indonesia tengah berduka. Satu nyawa melayang karena menjadi korban keganasan oknum suporter
TRIBUNSUMSEL.COM - Sepakbola Indonesia tengah berduka. Satu nyawa melayang karena menjadi korban keganasan oknum suporter.
Suporter tewas yang dikeroyok itu bernama Haringga Sirila (23). Korban dikeroyok sampai tewas mengenaskan.
Hal itu memantik reaksi dari sejumlah kalangan, salah satunya dari presenter Najwa Shihab.
Baca: Kemenangan Persib Terasa Hambar, Perjuangan Tak Sebanding dengan Hilangnya Nyawa Haringga Sirila
Melalui akun instagramnya ia mengkritisi atas adanya tumbal nyawa sepak bola.
Najwa pun membuat narasi.
Baca: 3 Satgas Dibentuk Polda Sumsel , Sasar Caleg Bagikan Sembako Hingga Pelaku Penyebar Hoax
Dimana ia mengutuk aksi pengeroyokan oknum suporter hingga menyebabkan seorang anggota The Jackmania tewas.
Ridwan Kamil Sebut Oknum Bobotoh Biadab Saat Satu Suporter Persija Tewas
Dilansir dari Bolasport.com, Kemenangan 3-2 Persib Bandung atas Persija Jakarta dalam lanjutan Liga 1 2018 pekan ke-23 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018) harus ternodai.
Baca: Najwa Shihab Ungkap Kunci Syahrini Bisa Jadi Princess Sejagat, Ternyata Butuh 2 Hal Ini
Hal itu menyusul tewasnya salah seorang anggota The Jak Mania, karena dikeroyok oknum Bobotoh.
Dirinya kemudian membuat ucapan bela sungkawa di media sosial instagram dan mengutuk tidakan biadab oknum Bobotoh.
"Saya sangat berduka cita atas meninggalnya suporter Persijaatas nama Haringga Sirilla, warga Cengkareng tadi siang. Sangat kecewa dan menyesalkan tindakan biadab oknum Bobotoh yang menodai kemenangan tim Persib yg di dapat dgn susah payah. Bagaimanapun, dalam situasi seperti ini, secara kemanusiaan, saya pribadi memohon maaf kepada keluarga korban dan rekan2 The Jak Persija. Saya sudah meminta kepolisian untuk menangkap dan menghukum seberat-beratnya kepada oknum biadab yang terlibat. 5 tersangka sudah ditangkap dan ditahan di Polrestabes Bandung. Semoga peristiwa ini menjadi pembelajaran untuk kita semua untuk tidak melakukan fanatisme berlebihan, karena merah putih dan Indonesia Raya kita masih sama. Bagi saya lebih baik tidak ada liga sepakbola jika harus mengorbankan nyawa manusia. Hapunten," tulis Ridwan Kamil.
Kronologi kejadian, menurut keterangan dari suporter yang berada di GLBA pukul 13.00, ada salah satu orang yang dikejar oleh oknum bobotoh.
Kemudian oknum bobotoh melakukan pengeroyokan dengan menggunakan balok kayu, piring, botol dan benda-benda lainnya.
Korban yang berlumuran darah akhirnya tewas di tempat.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Irman Sugema, mengatakan saat ini masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.