Warga Susah Cari Gas 3 KG Sampai Bawa Fotokopi KTP, Pertamina Klaim Tak Ada Kelangkaan

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,-- Sudah beberapa hari sejumlah warga di Gandus dan Km 5 mengeluh sulit mendapat gas elpiji 3kg "melon".

Biasanya mereka dengan mudah mendapat gas ini di warung meski harganya lebih mahal dibanding agen atau pangkalan.

"Tiga hari menitip tabung kosong di warung belum juga datang gasnya, biasanya sebelum stok gas habis sudah datang tapi ini kosong," ujar Tati.

Dikatakannya di komplek perumahannya ada tiga warung yang biasa menjual gas bersubsidi tersebut, tapi semuanya kosong.

Baca: BREAKING NEWS : Maju Pileg 2019, Alex Noerdin Resmi Mundur dari Gubernur Sumsel

Khawatir stok gasnya di rumah habis memaksanya harus pergi ke pangkalan menukar langsung gas meski harus sedikit rumit karena diwajibkan membawa foto kopi KTP.

Sayangnya meski sudah ke pangkalan namun dia terlambat, dengan pembeli lainnya sehingga stok habis dan harus menunggu siang atau sore saat pengkalan mendapat pasokan gas dari agen.

"Di pangkalan memang lebih murah, harganya Rp 16 ribu tapi itu juga harus bawa KTP dan antre, kalau pemiliknya baik ya diberi tapi kalau tidak pasti mendahulukan pembeli partai besar untuk dijual lagi," keluhnya.

Yuni pedagang yang biasa berjualan gas juga mengaku heran mengapa hingga kini belum ada pasokan gas yang masuk.

Biasanya sebelum stok habis dia sudah diisi oleh agen lagi. Setiap tiga hari dia bisa menjual 50 tabung gas dengan harga Rp 20 ribu per tabung.

Baca: Curahan Elit PKS Hidayat Wahid, Terkait Kursi Wapres Diisi Gerindra, Wagub Jakarta Juga Mau Diisi

Sementara itu Manager Region Communication & CSR PT Pertamina Sumbagsel, Taufikkurahman sendiri yang dikonfirmasi, mengaku tidak ada kelangkaan distribusi gas 3 kg, meski nyatanya masyarakat sulit mendapatkannya saat ini.

"Tidak ada kelangkaan, Pertamina MOR II telah menyalurkan LPG 3 kg, sesuai kebutuhan Alokasi LPG 3 kg di kota Palembang," pungkasnya singkat tanpa mau menyebutkan data yang ada.