Pilpres 2019

Cuitan di Tahun 2011 Mirip dengan Arahan Jokowi, 'Saya Teoritis, Jokowi Praktisi' Kilah Fahri

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah angkat bicara menanggapi screenshot postingan Twitternya pada tahun 2011

Twitter/Tribunnews.com
Jokowi dan Fahri Hamzah 

TRIBUNSUMSEL.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah angkat bicara menanggapi screenshot postingan Twitternya pada tahun 2011 silam yang kini marak beredar di linimasa.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari unggahan akun Twitter, @Fahrihamzah, Senin (6/8/2018).

Baca: Ketua DPP PKS Bocorkan Tiga Kriteria Pasangan Capres dan Cawapres Pemenang Pilpres 2019

Baca: Istri Jatuh Sakit Pasca Melahirkan, Pria Ini Ketakutan Jadi Seorang Duda,Ceritanya Viral

Baca: Ciri-ciri Pelempar Bom Molotov di Rumah Kapitra Ampera, Caleg PDIP Sekaligus Pengacara Habib Rizieq

Awalnya, netter dengan akun @SoundOfYogi turut menunjukkan screenshot postingan tersebut kepada Fahri Hamzah.

Dalam cuitan itu, Fahri Hamzah mengatakan, "Prinsip saya: jangan cari musuh. Tapi Ketemu musuh jangan lari. Aku gak jual tapi kalau kau jual aku beli. (Ini khazanah ksatria Indonesia)".

Dalam screenshot tersebut tampak tanggal pengunggahan pada 17 Februari 2011.

Akun @SoundOfYogi lantas mengaitkan isi cuitan Fahri Hamzah dengan pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sentul yang kini menjadi polemik.

"Bang @fahrihamzah ini emang jempolan kalo kasih nasihat...

pantesan pak @jokowi aja sampe setuju dengan quotenya ya?" tulis @SoundOfYogi.

Menanggapi hal tersebut, Fahri Hamzah mengatakan jika dirinya adalah seorang teoritisi.

Berbeda dengan Jokowi yang seorang praktisi.

Fahri pun sempat membubuhkan emoji tertawa dalam postingannya itu.

"Dalam hal ini saya teoritisi...
Dan @jokowi itu Praktisi...
Yg ditangkap polisi itu pelakunya...
Provokatornya.... (emoji tertawa)," jawab @Fahrihamzah.

postingan fahri
postingan fahri ()

Diberitakan Kompas.com, dalam pidato arahannya, Jokowi meminta relawan tidak takut jika mendapat serangan dari para lawan politik.

"Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi.

Meski demikian, Jokowi meminta agar para relawannya tidak mengajak 'berkelahi' terlebih dahulu.

Baca: Selain Kepalanya Jadi Botak, Denada Ceritakan Efek Lain Kemoterapi di Tubuh Shakira,Dia Muntah

"Tapi jangan ngajak (berantem) loh. Saya bilang tadi, tolong digarisbawahi. Jangan ngajak. Kalau diajak, tidak boleh takut," imbuh Jokowi.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved