Berita Palembang
Trainset LRT di Palembang Terus Ramai Pasca Uji Coba
Sejak diresmikannya secara umum transportasi masal Light Rail Transit (LRT) Sumsel pada 1 Agustus lalu masyarakat antusias

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sejak diresmikannya secara umum transportasi masal Light Rail Transit (LRT) Sumsel pada 1 Agustus lalu, antusias masyarakat untuk menggunakannya cukup tinggi.
Meski begitu, kecenderungan masyarakat naik LRT Sumsel bukan untuk memudahkannya aktivitas kerja selama ini, melainkan lebih destinasi wisata, untuk merasakan langsung 'ular besi' tersebut.
Baca: Ancaman Kiai PBNU ke Jokowi Deadline Dua Hari, Kalau Tidak Jelas Bikin Poros Baru
Baca: Herman Deru Ajak Istrinya Berdesakan Naik LRT di Palembang
Baca: Tembak Ditempat Usulan Kapolda Sumsel Terbukti, Pelaku Jambret di Kambang Iwak Palembang Tewas
"Pingin nyoba naik LRT, karena penasaran saja dan kita bisa menikmati keindahan kota Palembang dari atas," kata salah satu penumpang LRT Palembang, Dudi (35), Minggu (5/8/2018).
Dudi yang datang bersama istri dan anaknya itu mengaku antusias menikmati perjalan naik LRT dari stasiun Bandara SMB II Palembang ke stasiun Jakabaring OPI Mall.
"Kita merasakannya nyaman dan ruangannya ber AC. Tapi sayang di beberapa stasiun pemberhentian, penumpang yang naik kadang tidak antre, padahal sejumlah penumpang mau turun," bebernya.
Hal senada diungkapkan Agung, yang mengaku datang dari Inderalaya untuk merasakan langsung LRT yang pertama kali di Sumatera maupun di Indonesia.
"Jelas kita bangga, baru Palembang yang ada LRT dan ini bisa jadi sejarah," terangnya.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) LRT Sumsel Kemenhub RI, Suranto menyatakan, pihaknya mengajak masyarakat Sumsel khususnya Palembang yang menjadi penumpang LRT untuk mengikuti aturan yang ada, mengingat masih keterbatasan gerbong kereta LRT yang ada.
"Memang tiap stasiun tidak harus bayar, bisa sekali bayar sampai stasiun tujuan. Namun yang harus dipahami, adalah sampai stasiun tujuan harus turun dulu lalu tap (scan tiket untuk keluar. Kalau mau naik lagi harus nunggu kereta berikutnya dan tap tiket lagi," tandasnya.
Diungkapkan Suranto, dengan cara seperti itu membari kesempatan untuk penumpang lain yang akan naik kereta.
"Sekarang yang terjadi, penumpang sudah sampai stasiun tujuan, tapi tidak turun sehingga penumpang lain mau naik sudah penuh. Ini memerlukan sosialisasi yang lebih intens," ungkapnya.
Ditambahkan Suranto, hal ini perlu kesadaran dan pengertian semua pihak, sehingga semua masyarakat bisa menikmatinya.
"Kalaupun ada petugas, pasti kewalahan. Cuma gimana nanti saat membawa atlet/official dari bandara, itu yang harus dipikirkan untui mengatur/membatasi penumpang," tuturnya.
-
Golden Sriwijaya Diklaim Punya Ballroom Terbesar di Palembang, Lihat Kemewahan dan Fasilitasnya
-
Gara-gara Dapat Ucapan Ini Aloi Pukul Driver Taksi Online di Depan PS Mall Palembang Pakai Kayu
-
Provost dan Polisi Militer Jaga Ketat Ruang Pemeriksaan Tersangka Penusuk Anggota TNI di Martapura
-
Saat Rumah Kosong, Wanita di Palembang Ini Jadi Korban Pelecehan Seksual oleh Tamunya
-
Makan Durian Sepuasnya Cuma Rp 15 Ribu, Stok Buah Banyak, Catat Tanggalnya