ASIAN GAMES 2018
Sambut Asian Games 2018, Pindang Meranjat Jakabaring Siapkan 2 Translator Untuk Pengunjung Asing
Pesta olahraga Asian Games 2018 tinggal menghitung hari lagi. Saat Asian Games nanti, destinasi dan Kuliner Palembang siap memanjakan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Pesta olahraga Asian Games 2018 tinggal menghitung hari lagi.
Saat Asian Games nanti, destinasi dan Kuliner Palembang siap memanjakan para wisatawan siap memank para wisatawan berbagai negara.
Salah satunya rumah makan Pindang Meranjat Jakabaring di Jl. Gub H Bastari, 8 Ulu , Palembang.
Rumah makan Pindang Meranjat Jakabaring ini, berbentuk rumah panggung kayu tradisional terbuka dan luas, khas Desa Meranjat Ogan Komering Ilir.
Selain menyantap makanan para pengunjung juga dimanjakan dengan pemandangan kolam ikan di sekeliling rumah makan.
Ada enam pondok yang sediakan untuk para pelanggan, satu pondok berada di tengah memiliki luas 8x4 meter dengan suasana makan duduk lesehan, sangat pas bagi pelanggan yang mengajak rombongan.
Rumah makan ini juga terdapat beberapa bendara negara Asian Games 2018 terpasang tepat bawah atap bangunan.
Saat masuk, kami langsung disambut dengan ramah oleh pemilik rumah makan.
Pemilik Rumah Makan Pindang Meranjat Jakabaring Subrianto (46) mengaku siap menyambut semaraknya Asian Games 2018 nanti.
Ia juga mengatakan kami sudah bekerja sama dengan pihak Telkom untuk menyambut tamu Negara lain saat perhelatan di mulai
"Nanti ada kerjasama dengan dari pihak Telkom menyiapkan sarana fasilitas dua orang dari politeknis wisata. Nanti ditugaskan untuk menyambut para tamu asing Asian Games yang ingin makan di tempat saya. Dari Telkom tata krama dan tata boga." Jawabnya
Ia juga mengatakan sudah berdiri disini sejak 15 tahun yang lalu.
"Pertama awal buka disini sejak tahun 2003, dulu belum ramai seperti ini, masih banyak rawa dan hutan" katanya saat diwawancarai pihak Tribunsumsel.
Ia juga menjelaskan terinspirasi dari leluhur nenek moyang awal mula membuka rumah makan Pindang Meranjat Ini.
"Saya kembangkan budaya masak memasak ini dari leluhur, yang namanya Meranjat itu nama dusun, ciri khasnyo makan tengah hari(makan siang), dan makan malam, biasanya jarang lepas lauk pindang, karena kami makannyo bekuah. Alasan itulah kenapa dirikan rumah makan ini di Palembang mungkin orang asli Meranjat rindu dengan namanya lauk pindang" Jelasnya