Pilpres 2019

5 Agustus Deklarasi Prabowo-AHY Sebagai Pasangan Capres dan Cawapres

"Iya sudah ketok tadi. Pak Prabowo minta Mas AHY jadi cawapres," ujar seorang sumber Tribun di kalangan petinggi Demokrat

zoom-inlihat foto 5 Agustus Deklarasi Prabowo-AHY Sebagai Pasangan Capres dan Cawapres
Twitter
prabowo-ahy

TRIBUNSUMSEL.COM - Seusai sepakat dengan Gerindra dan PKS untuk berkoalisi, Partai Demokrat dikabarkan menawarkan anak sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto di pilpres tahun 2019 mendatang.

Kesepakatan untuk menjadikan AHY sebagai cawapres terjadi pada saat kunjungan balasan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (30/7) siang.

Baca: PAN dan PKS Belum Legawa Sosok Cawapres Pendamping Prabowo di Pilpres 2019

Baca: Tutut Soeharto Penyuka Hewan Buas, Beruang dan Harimau Pernah Dipeluknya

"Iya sudah ketok tadi. Pak Prabowo minta Mas AHY jadi cawapres," ujar seorang sumber Tribun di kalangan petinggi Demokrat saat berbincang di Jakarta kemarin.

Petinggi Partai Demokrat itu menyebutkan, dipilihnya AHY sebagai cawapres pendamping Prabowo karena hitung-hitungan peta politik Pilpres 2019, di mana lawan kali ini adalah capres petahana Jokowi bersama sejumlah koalisi parpol pengusung. AHY dinilai memiliki elektabilitas, kualitas dan kekuatan lain yang dirasa mumpuni bagi Prabowo.

Menurutnya, dalam pertemuan petinggi dari Gerindra dan Demokrat itu sempat dibahas rencana untuk deklarasi duet Prabowo-AHY, yakni setelah hari pertama pendaftaran capres-cawapres di KPU atau setelah 4 Agustus 2018. Sementara, pendaftaran, akan menunggu hingga 10 Agustus 2018 untuk menyiapkan segala sesuatunya.

"Deklarasi mungkin tanggal 5 Agustus. Tidak akan sampai tanggal 10 Agustus. Akan dipercepat. Daftarnya mungkin tetap hari terakhir. Masih digodok dulu," ujarnya.

Dalam beberapa hari ke depan kata petinggi partai Demokrat tersebut akan ada tim dari empat partai politik yang ikut di dalam sebuah pertemuan. Di sana, tim yang sekiranya terdiri dari 100 orang itu, akan merumuskan visi dan misi untuk dibawa ke KPU.

"Tempatnya, saya belum bisa kasih tahu. Di luar Jakarta yang pasti," tambahnya lagi.

Tribun mencoba mengkonfirmasi hal tersebut kepada petinggi Gerindra. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono kepada Tribun mengatakan belum ada nama tersebut. "Belum. Belum ada omongan nama. Kami masih serahkan ke Pak Prabowo," kata dia.

Jelas dia, nama pendamping Prabowo masih akan dirapatkan dengan seluruh partai politik koalisi. Partai-partai tersebut, juga nantinya akan merapatkan dengan para petinggi terlebih dahulu. Baru kemudian, akan disampaikan dalam sebuah pertemuan besar.

"Pertemuan besar ada. Dalam waktu dekat ini. Partai-partai ini kan masih harus internal dulu semua. Baru kemudian dibahas siapa cawapresnya," ujar Ferry.

Sementara itu Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani tidak menampik bahwa AHY memang masuk dalam salah satu kandidat cawapres. Kata Muzani, saat ini sudah ada beberapa nama yang sudah dikantongi Prabowo Subianto. "Ada Salim, AHY, Abdul Somad, dan satu saya lupa," kata Muzani.

Muzani menuturkan, dewan pembina memberikan pandangan soal plus minus dari nama-nama cawapres yang sekarang berkembang kepada Prabowo. Meski demikian, pengurus DPP dan pembina menyerahkan keputusan soal cawapres kepada Prabowo.

"Jadi sekali lagi dari nama-nama itu kita sudah menyampaikan banyak pemikiran, banyak pertimbangan termasuk plus minus banyak plusnya kemungkinan sedikit minusnya dan seterusnya,"ujar Muzani.

Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean saat dikonfirmasi terkait hal tersebut menegaskan bahwa tidak ada sama sekali SBY menawarkan AHY untuk mendampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved