Berita Sriwijaya FC
4 Suporter Tersangka Perusak Kursi di Stadion GSJ Saat Sriwijaya FC Vs Arema FC, Masih Dibawah Umur
Empat supoter Sriwijaya FC ditetapkan sebagai tersangka perusak kursi Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ).
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Empat supoter Sriwijaya FC ditetapkan sebagai tersangka perusak kursi Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ).
Polisi masih endalami motif rusuh pada laga SFC vs Arema yang berkesudahan dengan skor 0-3 itu.
"Empat suporter yang diamankan karena melakukan pengrusakan kursi stadion sudah ditetapkan menjadi tersangka."
"Kami masih mendalami motif mereka terkait pengerusakan yang dilakukan," kata Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono, Minggu (22/7).
Baca: Hamka Hamzah Bantu Arema FC Kalahkan Mantan Tim, Ia Diminta Kembali ke Sriwijaya FC
Perusakan yang dilakukan sejumlah suporter di Stadion Jakabaring, yang nantinya akan digunakan untuk Asian Games, sangat disesalkan orang nomor satu di Polresta Palembang ini.
"Kami imbau agar suporter berperilaku tertib dan tidak melakukan hal-hal negatif, anarkisme, provokasi, membawa petasan atau flare, minuman keras atau narkoba, melanggar aturan lalu lintas," kata Wahyu.
Keempat tersangka yakni, FK (17) warga Jalan Kapten Abdullah Gang Banyu Biru Kelurahan Talang Putri Kecamatan Plaju dan PR (16), warga Jalan DI Panjaitan Lorong Sirah Kampung Kelurahan Plaju Kecamatan Plaju.
Kedua supoter ini duduk di sebelah supoter arema FC, didapati petugas merusak kursi dengan cara ditendang dan dilempar ke lapangan.
Baca: Dodi Reza Tawarkan Posisinya di Sriwijaya FC Sejak 2 Tahun Lalu, Tapi Tak Ada yang Mau Berkorban
Sedangkan, ND (17), warga Jalan Pipa Putih Kelurahan 15 Ulu Kecamatan SU I, duduk di tribun utara, diduga ikut dalam aksi tawuran, dan RS (15), warga 3 Ilir Kecamatan IT II, duduk di Tribun Timur, diamankan petugas lantaran membawa kembang api dan menyalakannya.
Ketika ditemui di ruang pidum, FK dan PR mengaku nekat melakukan pengerusakan kursi lantaran kesal karena SFC kalah 0-3 lawan Arema FC.
"Jujur pak, saya kesal karena SFC kalah. Bukan kami saja yang merusak kursi saat itu. Tetapi banyak suporter yang merusaknya," kata FK.
Senada dikatakan PR. Dia mengaku nonton laga SFC vs Arema beli tiket Rp 40 ribu.
Sedangkan RS mengaku sudah membawa petasan dari rumah untuk digunakan saat pesta kemenangan SFC, namun nyatanya SFC kalah.
"Saya membawa petasan memang dari rumah pak. Untuk happy saja. Tetapi tidak untuk membuat rusuh saat pertandingan," katanya.
Sementara ND mengaku tidak membuat rusuh, tapi diamankan pihak kepolisian.
"Saat itu saya lari lantaran saya dikeroyok. Eh malah saya diamankan petugas," katanya.
Kabag Ops Kompol Maruly Pardede mengatakan, keempat pelaku sudah diamankan dan hingga kini masih diperiksa untuk dilakukan pengembangan.