Ramadhan 1439 Hijriah
30 Kesalahan yang Dilakukan Saat Ramadan, Ada yang Beranggapan Jika Berdarah Langsung Batal
Semua umat Muslim berlomba-lomba meraih kesempurnaan puasa Ramadhan ini dengan menjalankan semua yang wajib dan yang sunnah.
TRIBUNSUMSEL.COM- Kamis (17/5/2018), merupakan hari pertama puasa Ramadhan pada 1439 H.
Puasa merupakan momentum yang sangat penting bagi umat Islam.
Semua umat Muslim berlomba-lomba meraih kesempurnaan puasa Ramadhan ini dengan menjalankan semua yang wajib dan yang sunnah.
Baca: Ngeri ! Wanita Ini Alami Pelecehan Usai Dipepet Ketika Naik Motor Sendirian, Bacanya Merinding
Contoh yang paling sederhana adalah ketika seseorang yang sedang memasak apakah diperbolehkan untuk mencicipi rasa dari makanan yang sedang dimasak.
Banyak yang menganggap jika mencicipi rasa dari masakan bisa membatalkan puasa namun ada juga yang menyatakan hal tersebut makruh bahkan ada yang mengatakan tetap sah puasanya.
Baca: Ingat Anniesa Hasibuan Penipu Jamaah First Travel, Hal Menyakitkan Terjadi Padanya Saat Ramadan
Untuk meluruskannya, TribunStyle.com melansir dari akun Instagram roadtojannah1 yang mengutip buku Fiqh Kelas Ramadhan dari penulis Shaykh Ahmad Jibril, berikut adalah 31 kesalahan yang sering dilakukan saat berpuasa.
1. Berfokus pada makan hingga tak menyadari ia mulai khawatir sehingga makan lebih banyak.
Hal ini juga terjadi saat berbuka, menghabiskan uang untuk membeli makanan yang sebenarnya tidak dibutuhkan bahkan sampai berlebihan.
Baca: Buka Puasa Pertama, Menu Takjil ini Bisa Jadi Pilihan, Manis dan Menyegarkan
2. Bersahur jauh dari waktu Subuh.
Beberapa orang memakan Sahu beberapa jam setelah Tarawih bahkan salat Isya, hal ini bisa dikatakan salah.
Sahur harusnya dilakukan mendekati waktu subuh.
3. Orang-orang tak berniat untuk puasa Ramadhan.
Hal ini memang sesuatu yang harus ditanamkan dalam hati dan tak perlu untuk diucapkan secara verbal.
Baca: Gila, Pria ini Lempar Tas ke Dalam Warnet, Lihat Kejadian Berikutnya Bikin Geram
Menurut ajaran Hanabuli, puasa dianggap sebagai satu kesatuan ibadah, dan niatnya bisa dilakukan hanya sekali saat awal puasa Ramadhan, kecuali pernah berhenti berpuasa.
Namun, menurut Malik, Syafii, Abu Hanifah, niat harus diperbarui setiap hari.