Ingat Dengan Pasangan yang Melecehkan Makam di Toraja,Begini Hukuman yang Mereka Terima!

Ini peringatan bagi siapa saja untuk menghargai obyek wisata di manapun berada.Sepekan terakhir, warganet heboh dengan

kolase Tribunsumsel
Viral 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Ini peringatan bagi siapa saja untuk menghargai obyek wisata di manapun berada.

Sepekan terakhir, warganet heboh dengan beredarnya foto pasangan pemuda dan pemudi yang berfoto di objek wisata Tana Toraja tepatnya di Kete Kesu.

Kete Kesu  adalah kawasan cagar budaya dan pusat berbagai upacara adat Toraja

Sontak foto ini membuat geram warga dan pemerhati budaya Toraja

Bagaimana tidak, Kete Kesu merupakan Makam Toraja yang sangat  dikeramatkan.

Perlu ditegaskan, bahwa situs ini sangat berharga dan ditinggikan oleh warga Toraja di desa adat sekitar.

Selain itu, Kete Kesu menjadi kawasan cagar budaya dan pusat berbagai upacara adat Toraja.

Dalam foto-foto yang tersebar di media tampak seorang wisatawan berpose menginjak tengkorak, lalu lainnya mengangkat dan memainkan salah satu tulang jenazah dan berpose seolah sedang bermain gitar.

Hal yang sama juga diungkapkan salah satu tokoh pemuda Toraja, Annas Batara. Menurutnya hal seperti ini harus menjadi pelajaran bagi para wisatawan yang ingin datang ke Toraja agar bisa mengontrol diri dalam menghargai adat budaya setempat.

Ia mengatakan para pelaku sudah dikategorikan telah melanggar adat juga melanggar UU benda purbakala.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Toraja Utara, Harli Patriatno menyayangkan hal tersebut.

“Betul kemarin kita sudah melihat terlebih dahulu isi dari foto atau video tersebut. Pada intinya kami menyayangkan karena bagaimanapun itu adalah tulang-belulang leluhur kita yang harus dihormati,” ujar Harli seperti MalangTODAYnet kutip dari laman tribunnews.com, Sabtu (24/03).

Harli pun menyampaikan bahwa mereka seharusnya tahu kode etik sebelum berpose di tanah leluhur. Kode etik tersebut pastinya  telah disampaikan oleh pemandu atau pengelola wisata.

Kendati demikian, Harli mengaku peristiwa ini baru pertama kali terjadi. Sehingga untuk menghindari akan terjadi hal serupa, Pemerintah Daerah (Pemda) Toraja Utara akan bekerja sama dengan pengelola obyek wisata setempat.

Harli menghimbau agar para pengunjung dan wisatawan, terutama yang mendatangi situs makam, untuk berperilaku sopan dan menghormati para leluhur dengan mengikuti aturan yang ada.

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved