Pilkada Palembang

15 Persen Pemilih di Palembang Nihil NKK, Satu KK Terancam BedaTPS

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyatakan, pihaknya masih menemukan calon pemilih di Pilkada kota Palembang

net
ilustrasi pilkada 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Arief Basuki Rohekan

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,---Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyatakan, pihaknya masih menemukan calon pemilih di Pilkada kota Palembang nanti, belum terdapat alias "nihil" Nomor Kartu Keluarga (NKK), hasil penyisiran Petugas panitia pemutakhiran data pemilih (PPDP), dalam pencocokan dan penelitian (coklit).

Menurut ketua KPU RI Arief Budiman, dari coklit yang dilakukan pada 20 Januari lalu hingga 2 Februari, pendataan sudah mencapai sekitar 58 persen, dan disisa waktu selama 16 hari kedepan, pihaknya yakin hal itu kelar 100 persen.

"Catatan memang data yang dikirimkan ke PPDP, ssbagian belum lengkap. Ini bukan datanya tidak ada, tapi sebagian belum lengkap," kata Arief Budiman, selepas monitoring coklit pemilih di kota Palembang secara acak, Minggu (4/2/2018).

Arief mencontohkan kekurangan itu terletak dikolom NKK atau KK (Kartu Keluarga) yang harusnya ada isian, tapi nyatanya tidak dituliskan.

"Itu kesalahan database, yang dikirim ke kita karena tidak ada no KK, bukan berarti tidak ada no KK pemilih tidak di data, tapi tetap namun dia tidak berkelompok disatu keluarga. Misal saya dan kamu satu keluarga NKK sama, seharusnya cuma KTPnya berbeda-beda, tapi kalau NKK semua dituliskan, maka kita akan sama dalam satu TPS, karena pengelompokan satu TPS berdasarkan keluarga, tetapi jika NKK tidak ditulis maka bisa saja TPS berbeda nantinya atau keluarga orang lain dan itu tidak banyak dari 100 persen data di TPS mungkin 10 sampai 15 persen masih kosong," jelasnya.

Maka dari itu, KPU RI menghiimbau PPDP untuk melaksanakan tugasnya, melakukan Coklit secara benar dan sungguh-sungguh.

"Ini kami minta PPDP memperbaiki itu, lalu dibantu siapa RT/RW/PPS dan PPK, dan tadi Panwaslu ikut, kita minta Panwaslu berkerjasama dengan KPU. Kalau ada masalah bisa segerah diselesaikan, jadi tidak numpuk-numpuk," tegasnya.

Sementara komisioner KPU Sumsel Heny Susanti menyatakan, kondisi hasil coklit aman-aman datanya, dan pihaknya juga tetap akan memfasilitasi pemilih "istimewa".

"Kita juga data pemilih disabel yang lumpuh total dan marginal, tetapi masih menyalurkan hak pilihnya pada 2013, sehingga didata ulang. Untuk kinerja teman dilapangan, rata-rata PPDP kita sudah bekerja melampaui target, mereka susah separuh melakukan coklit sekitar 75 persen," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved