Pembantu Ini Ungkap Rahasia Besarnya ke Majikan,Bikin Anak Majikan Menangis,Ternyata Selama Ini
Ayahku adalah seorang pedagang kecil, sementara ibu seorang guru sekolah dasar, meski bukan keluarga berada, tapi hidup kami lumayan baik dan nyaman.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Ayahku adalah seorang pedagang kecil, sementara ibu seorang guru sekolah dasar, meski bukan keluarga berada, tapi hidup kami lumayan baik dan nyaman.
Di rumah kami ada bibi Liu yang merupakan pembantu di rumah kami, sudah sepuluh tahun lamanya bibi Liu bekerja di rumah kami, dan kami pun telah menganggapnya seperti keluarga.
Bibi Liu ditemukan ibuku terbaring di jalanan dengan pakaian yang lusuh, kondisinya benar-benar menyedihkan.
Ketika itu, ibu mau membawanya ke rumah sakit, tapi dia menolak sambil menggerakkan tangan “berkata tidak”, kemudian ibu membawanya pulang ke rumah.
Ibu memberinya pakaian yang bersih, dan memberinya makan. Tampaknya ia mulai tampak sehat setelah makan, terus mengucapkan terima kasih dengan bahasa isyarat.
Ketika ibu bilang kalau sudah enakkan boleh meninggalkan rumah, tiba-tiba ia berlutut, memohon agar menerimanya tinggal di rumah.
Bibi Liu menulis di atas kertas menerangkan bahwa ia tidak punya anak dan keluarga, ingin bekerja sebagai pembantu di rumah, mencuci atau memasak dan pekerjaan rumah tangga lainnya.
Dan juga bilang tidak perlu terlalu banyak upah, yang penting ada tempat tinggal dan makan, itu juga sudah cukup.
Ibuku orangnya lembut dan baik, karena kasihan ibu akhirnya menyetujuinya.
Bibi Liu, meski tidak bisa bicara, tapi ia rajin, setiap hari mengepel hingga bersih, bahkan bisa membuat aneka masakan yang enak.
Saat ayah-ibu sedang sibuk, bibi Liu yang bertanggung jawab menjaga dan merawatku, bibi Liu sepertinya sangat perhatian padaku, dia selalu mengupas buah-buahan untukku saat sedang mengerjakan PR, atau mengantar dan menjemputku pulang maupun berangkat sekolah.
Suatu ketika ayah dan ibu pergi ke luar kota, saat tengah malam aku demam tinggi, bibi Liu tampak sangat cemas, lalu memapahku naik taksi ke dokter.
dia tidak bisa berbicara, tapi karena cemas dan panik, sampai-sampai berkeringat meski di malam hari pada musim dingin.
Setiba di rumah sakit, dokter mengatakan bahwa terlambat sedikit saja, gejala sakit saya bisa berkembang menjadi pneumonia yakni infeksi atau peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru.